Minggu, 04 April 2010

Terapi Batu ginjal dengan herbal





 Batu ginjal di saluran kemih ( kalkulus urinair) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk didalam ginjal dan kandung kemih yang bisa menyebabkan rasa nyeri dan perdarahan , penyumbatan air kemih atau infeksi.
Batu bisa terbentuk di dalam ginjal ( batu ginjal) ataupun kandung kemih ( batu kandung kemih ).Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis ( litiasis renalis atau nefrolitiasis ).

Gejala :
Batu terutama yang kecil, tidak menimbulkan gejala.Batu didalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah . Batu yang menyumbat ureter , pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah.Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis, maupun tubulus renalis , bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis ( nyeri kolik yang hebat ). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang timbul biasanya didaerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang , yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.
Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil, dan darah di air kemih.Penderita mungkin menjadi sering berkemih , terutama ketika batu melewati ureter.Batu bisa  menyebabkan infeksi saluran kemih.
Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di aliran kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadi infeksi. Jika penyumbatan berlangsung lama, air kemih akan mengalir  balik ke saluran dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal ( hidronefrosis ) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnose :
Batu yang tidak menimbulkan gejala mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin ( urinalisa ).Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis sebagai kolik renalis.Disertai dengan adanya nyeri tekan pada punggung dan selangkangan , atau nyeri di daerah kemaluan tanpa sebab yang jelas.Analisa air kemih bisa menunjukkan adanya darah dan nanah atau kristal batu yang kecil.Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya kecuali nyeri menetap hingga beberapa jam atau diagnosenya belum pasti.
Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pemeriksaan sampel darah untuk mengukur kadar kalsium, sistin dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Foto Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium atau batu fosfat atau batu amorf. Pemeriksaan lainnya yang perlu dilakukan adalah rontgenografi intravena ( ivp , intravena pyelografi ) , atau bisa juga rontgenografi retrograd.

Pengobatan
Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala penyumbatan ataupun infeksi, biasanya tidak perlu diobati.Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membuang beberapa batu.Bila batu telah terbuang maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.
Kolik renalis dapat dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotika seperti pethidine, dan obat spasmolitika seperti Baralgin.Batu didalam pelvis renalis, atau pada ureter bagian atas yang berukuran 1 cm atau kurang, sering dapat dipecahkan dengan terapi gelombang ultrasonic ( extra corporeal shock wave lithotripsy / ESWL ).Selanjutnya pecahan batu akan dibuang melalui air kemih . Kadang sebuah batu dapat diangkat melalui sebuah sayatan kecil dikulit ( percutaneous nephrolithotomy ), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonic.Batu kecil didalam ureter bagian bawah dapat diangkat dengan endoskopi yang dimasukan melalui urethra kedalam kandung kemih.Batu asam urat akan larut secara bertahap pada suasana basa , misalnya dengan memberikan kalium sitrat. Tetapi batu lainnya tidak dapat dieliminir dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar tidak dapat diatasi dengan cara ini.Batu asam urat yang lebih besar yang menyebabkan penyumbatan perlu diangkat melalui pembedahan. Adanya batu sturvit menunjukkan adanya infeksi, sehingga perlu diberi antibiotika.

 
Pengobatan dengan Herbal ( Obat bahan alam )
Bila ada kendala terapi dengan pembedahan, baik kendala finansiel maupun kendala psikis takut pada risiko tindakan chirurgis) maka sebaiknya menggunakan obat bahan alam yang telah teruji secara klinis yang efektif mengeliminir batu dengan melarutlannya, yang kemudian dibuang bersama urine. 
1. Daun Stobilanthes crispus, Orthosiphon aristatus, Sonchus arvensis, Phylanthus urinaria dalam kapsul serbuk ataupun kapsul ekstrak 3 x sehari masing-masing 1 kapsul setiap hari selama sebulan.Lama terapi tergantung besar dan macam batunya ( berpengaruh pada kemudahan untuk larut. Daun Strobilanthes crispus mempunyai efek diuretik yang memperlancar air kemih karena kandungan Kaliumnya.Sedangkan Orthosiphon aristatus dan Sonchus arvensis merapuhkan dan melarutkan batu ginjal dan batu saluran air kemih dan menghilangkan penyebab sakit kolik ginjal.Sementara Phylanthus urinaria berefek merapuhkan dan melarutkan batu ginjal dan batu saluran kemih, sehingga memudahkan pengeluaran batu yang menjadi butiran kecil-kecil seukuran butiran tepung. 
2. Dapat juga disertakan Nigella sativa Linn. , dicampur madu dan air hangat. Salah satu manfaat Nigella sativa juga melarukkan batu ginjal dan batu saluran kemih.
3. Herba lainnya yang dapat digunakan untuk melengkapi adalan Centella asiatica, Meremia mammosa, Gynura segetum, dan .ekstrak tongkol jagung muda.
4. Bila terdapat tanda-tanda adanya infeksi , maka dapat ditambahkan Andrographys panniculat dan Elepanthopus scaber. Infeksi dapat disebabkan oleh gesekan batu pada mukosa, atau bisa karena sebab lainnya.

Catatan :
Obat bahan alam pelarut batu ginjal dan batu saluran kemih berupa 4 macam kapsul serbuk ( @ 100 kapsul untuk kuur 1 bulan )   Rp 250.000,- dapat dipesan pada CV Prima Herbal Sentosa melalui HP 0818121171 up. Nuriman. Juga bila ada pertanyaan tentang herbal ini , dapat ditanyakan melalui nomor tsb. 

Pencegahan : 

Penyakit batu ginjal dapat dicegah sedini mungkin, yaitu dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.
Batu kalsium
Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
   1. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
   2. Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Batu asam urat
Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa),
bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.
Bila tidak mengetahui jenis batunya:
maka untuk mencegah terbentuknya batu ginjal, beberapa petunjuk di bawah ini bisa dilakukan:
1. Minum air putih yang cukup, kurang lebih 8 gelas tiap hari. Tujuannya agar menghasilkan air seni yang cukup untuk membilas zat-zat kimia yang mungkin akan mengendap di batu ginjal.
2. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium (susu, telor, daging, jeroan) dan mengurangi makanan yang terlalu tinggi mengandung asam urat (kangkung, bayam, kembang kol, dan olahan melinjo).
3. Seringlah mengkonsumsi buah Semangka ( Citrullus vulgaris Schrad.), sebab buah ini banyak manfaatnya bagi tubuh terutama ginjal. Buah ini sering disebut sebagai pencuci darah alami.
4. Perhatikan kesehatan gigi, karena gigi yang berlubang ( caries dentis) atau terkena infeksi (Pulpitis) bisa berpengaruh pada ginjal.
5. Jangan memanaskan olahan sayur bayam, sebab ini termasuk salah satu pembentuk batu ginjal.
6. Jika memungkinkan, konsumsilah air mineral.
7. Olahraga seperti jalan atau lari pagi disertai minum cukup yang menunjang kelancaran keluarnya air seni.    
8. Mengurangi jenis makanan yang memudahkan pembentukan batu dalam ginjal, seperti soto jerohan sapi, es krim, keju, milk shake, kopi, cola.

Sabtu, 20 Maret 2010

Terapi Batu empedu dengan Herbal

Terapi Batu Empedu dengan Herbal

Batu Empedu
DEFINISI
Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut
koledokolitiasis.

PENYEBAB
Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah :
- usia lanjut
- kegemukan (obesitas)
- diet tinggi lemak
- faktor keturunan.

Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium.
Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu
menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empedu.

Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan sebagian besar batu di dalam saluran empedu
berasal dari kandung empedu.

Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan
saluran atau setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.

Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi
pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati.
Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran.
Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.

GEJALA
Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan gejala, terutama bila batu menetap di
kandung empedu.
Kadang-kadang batu yang besar secara bertahap akan mengikis dinding kandung empedu dan masuk ke usus halus atau
usus besar, dan menyebabkan penyumbatan usus (ileus batu empedu).

Yang lebih sering terjadi adalah batu empedu keluar dari kandung empedu dan masuk ke dalam saluran empedu.
Dari saluran empedu, batu empedu bisa masuk ke usus halus atau tetap berada di dalam saluran empedu tanpa
menimbulkan gangguan aliran empedu maupun gejala.

Jika batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, maka penderita akan merasakan nyeri.
Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik.
Nyeri timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap. Nyeri bersifat tajam
dan hilang-timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam.
Lokasi nyeri berlainan, tetapi paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan dan bisa menjalar ke bahu
kanan.

Penderita seringkali merasakan mual dan muntah.
Jika terjadi infeksi bersamaan dengan penyumbatan saluran, maka akan timbul demam, menggigil dan sakit kuning
(jaundice).

Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan jarang terjadi infeksi.
Nyeri akibat penyumbatan saluran tidak dapat dibedakan dengan nyeri akibat penyumbatan kandung empedu.

Penyumbatan menetap pada duktus sistikus menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis akut).
Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis),
nyeri, jaundice dan mungkin juga infeksi.

Kadang nyeri yang hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu diangkat, nyeri ini mungkin disebabkan
oleh adanya batu empedu di dalam saluran empedu utama.

DIAGNOSA
Pemeriksaan terbaik untuk menemukan batu empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan kolesistografi.

Pada kolesistografi, foto rontgen akan menunjukkan jalur dari zat kontras radioopak yang telah ditelan,
diserap di usus, dibuang ke dalam empedu dan disimpan di dalam kandung empedu.
Jika kandung empedu tidak berfungsi, zat kontras tidak akan tampak di dalam kandung empedu.
Jika kandung empedu berfungsi, maka batas luar dari kandung empedu akan tampak pada foto rontgen.

Diagnosis batu di dalam saluran empedu ditegakkan berdasarkan adanya nyeri perut, jaundice,
menggigil dan demam.
Hasil pemeriksaan darah biasanya menunjukkan pola fungsi hati yang abnormal, yang menunjukkan
adanya penyumbatan saluran empedu.
Beberapa pemeriksaan lainnya yang bisa memberikan informasi tambahan untuk membuat diagnosis yang pasti adalah:
- USG
- CT scan
- berbagai teknik foto rontgen yang menggunakan zat kontras radioopak untuk menggambarkan saluran empedu.

PENGOBATAN

Jika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan.

Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak.

Jika batu kandung empedu menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun telah dilakukan perubahan pola makan,
maka dianjurkan untuk menjalani pembedahan untuk pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi).
Pengangkatan kandung empedu tidak menyebabkan kekurangan zat gizi dan setelah pembedahan tidak perlu
dilakukan pembatasan makanan.
Sekitar 1-5 orang dari setiap 1.000 orang yang menjalani kolesistektom meninggal.

Pengangkatan batu empedu dapat juga dilakukan dengan Kolesistektomi laparoskopik.
Kandung empedu diangkat melalui selang yang dimasukkan lewat sayatan kecil di dinding perut.

Teknik lainnya untuk menghilangkan batu kandung empedu adalah:
- pelarutan dengan metil-butil-eter
- pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi)
- pelarutan dengan terapi asam empedu menahun (asam kenodiol dan asam ursodeoksikolik).

Batu Saluran Empedu

Batu saluran empedu bisa menyebabkan masalah yang serius, karena itu harus dikeluarkan
baik melalui pembedahan perut maupun melalui suatu prosedur yang disebut
endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP).

Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus. Zat kontras radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter Oddi.
Pada sfingterotomi, otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat
saluran akan berpindah ke usus halus.

ERCP dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada 90% kasus.
Kurang dari 4 dari setiap 1.000 penderita yang meninggal dan 3-7% mengalami komplikasi,
sehingga prosedur ini lebih aman dibandingkan pembedahan perut.

Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah:
- perdarahan
- peradangan pankreas (pankreatitis)
- perforasi atau infeksi saluran empedu.
Pada 2-6% penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi.
Batu kandung empedu tidak dapat diangkat melalui prosedur ERCP.

ERCP saja biasanya efektif dilakukan pada penderita batu saluran empedu yang lebih tua,
yang kandung empedunya telah diangkat.

Pengobatan menggunakan Herbal

Untuk penderita yang mempunyai kendala dengan terapi tindakan pembedahan, baik karena faktor psikologik
( ketakutan pada tindakan chirurgik ), atau karena faktor kendala finansial, maka dapat dicoba dengan
terapi dengan menggunakan specimen bahan alam / herbal.
Walaupun zat aktif yang berperan untuk ini belum diketahu, begitu pula mekanismenya,namun efektifitas nya
bisa dibuktikan dengan pemeriksaan USG sebelum terapi dan sesudah kuur terapi Herbal pelarut batu empedu.

Batu Empedu bisa lenyap dengan herba; batu empedu akan larut dlm cairan empedu,
yang kemudian diekskresi ke lumen usus, dan akhirnya dibuang bersama tinja.
Efek samping yang biasa muncul pada terapi ini yakni diuresis dan sedikit penurunan berat badan. Karena
herbal biasanya mempunyai sifat diuretik , dan menurunkan kadar kholesterol darah.
Efek samping lainnya biasanya tidak ada.

Sediaan Herbal pelarut batu empedu bisa berupa kapsul serbuk atau kapsul ekstrak , dan dapat berupa sediaan
herbal tunggal ( tiap kapsul berisi 1 macam herbal ),sehingga pengobatan menggunakan beberapa macam
kapsul herbal tunggal. Dapat pula berupa campuran beberapa macam herbal dalam 1 kapsul.Ini biasanya pada
sediaan ekstrak.

Herbal yang biasa digunakan sebagai pelarut batu empedu , adalah :
Sonchus arvensis , Orthosiphon aristatus, Strobilantes crispus , Plantago mayor.
Untuk meningkatkan efektifitasnya , maka dapat ditambahkan herbal yang menurunkan kadar kholesterol , yakni
Cinnamomum burmani,Guazume omnifolia, dan daun Salam .
Untuk mengatasi infeksinya bila terjadi perlukaan oleh batu empedu , dapat ditambahkan Andrographys panniculata.
Untuk mengurangi rasa sakit dan mules dapat digunakan Meremia mammosa , dan Kaemferia galanga, Curcuma zedoaria.
Dapat juga ditambahkan teh , buah apel , dan buah nanas secukupnya.
Herbal-herbal tersebut mudah didapat, sudah biasa dikonsumsi untuk keperluan lainnya,
hingga telah ternyata sangat aman digunakan.
Belum ada laporan adanya kematian penggunaan herbal yang berfungsi merapuhkan dan melarutkan batu empedu.                
Karena Terapi Batu empedu biayanya murah / terjangkau, maka ini dapat dianjurkan untuk segmen masyaraakat
dengan finansial terbatas.

Untuk penderita dengan finansial berlebih , tentu saja lebih dianjurkan cara pembedahan , karena lebih cepat ,
efektif dan relatif aman.

Follow up / monitoring terapi batu empedu ataupun salurannya dengan menggunakan herbal atau simplisianya,
tetap perlu dilakukan pada dokternya.


PENCEGAHAN
Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi
yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.

Tambahan keterangan :
Nama herbal digunakan nama Latinnya, karena tiap daerah kadang mempunyai nama yang berbeda-beda.
Tersedia kapsul herbal untuk terapi Batu empedu sesuai yang dibutuhkan.

Informasi lebih lanjut,
kunjungi www.herbal-herbalkita.blogspot.com
Tersedia herbal kapsul serbuk 1 paket 4 macam @ 100 kapsul untuk kuur terapi 1 bulan ( 3x / hari 1 kapsul tiap macam selama 30 hari ). Harga Rp 250.000,-
hubungi :
CV.Prima Herbal Sentosa,Jakarta
up.Nuriman
Tlp.(021)5738744/Fax.0215723716/HP.0818121171

Sabtu, 09 Januari 2010

Herbal Penyembuh Epilepsi (Ayan)


Epilepsi adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan kejang mendadak berulang-ulang, hilang kesadaran dengan sebab langsung tak jelas.

Pada waktu serangan epilepsi, sinyal-sinyal diotak mengalami gangguan tiba-tiba, dan otak tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Terjadi lepasnya muatan listrik yang berlebihan dan mendadak, sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam/dari otak ke bagian-bagian lain dalam tubuh terganggu.
Aktivitas otak yang berubah juga karena ada jaringan parut diotak sehingga alur impuls-impuls diotak tiba-tiba menjadi turbulen.Penderita biasanya tampak kejang-kejang, mulut berbusa dan kesadarannya hilang/tidak sadar.


Penyebab Epilepsi antara lain: faktor genetik/turunan (meski relatif kecil antara 5-10 persen), kelainan pada menjelang-sesudah persalinan, cedera/trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), radang selaput otak, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, stroke, adanya genangan darah/nanah di otak, atau pernah mengalami operasi otak.  Selain itu, setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu fungsi otak dapat pula menyebabkan kejang. Bisa akibat trauma lahir (kerusakan otak dalam proses kelahiran), trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), gangguan elektrolit, gangguan metabolisme, gangguan peredarah darah,
keracunan, alergi dan cacat bawaan.Tapi penyebab pasti penyakit epilepsi tetap belum diketahui.

Seseorang dapat dinyatakan menderita ayan jika orang tersebut telah setidaknya mengalami kejang yang bukan disebabkan karena alkohol dan tekanan darah yang sangat rendah. Alat bantu yang digunakan biasanya adalah:
MRI (Magnetic resonance imaging) untuk mendapatkan gambaran dalam otak seseorang. EEG (electroencephalography) alat untuk memeriksa gelombang otak.

Jenis Epilepsi meliputi, epilepsi tonik klonik (grandmal), epilepsi absans (petit mal), epilepsi parsial sederhana,
epilepsi parsial komplek, epilepsi atonik, dan epilepsi mioklonik.Secara klinis, ada 3 macam epilepsi, yakni Petitmal epilepsi, Grandmal epilepsi, Epilepsi subklinis.

Manifestasi Petitmal epilepsi yakni tiba-tiba penderita diam tanpa sebab yang jelas, posisi tubuhnya seperti saat sebelum serangan, misal sedang jongkok
Penderita tetap jongkok saja tapi diam.Bila sedang duduk, maka penderita duduk diam saja, mata tidak berkedip selama serangan berlangsung.
Bila sedang memegang sesuatu maka penderita tetap memegangnya , tapi diam saja tidak bergerak.Selama berlangsung penderita hilangnya kesadarannya/ tidak sadar.
Manifestasi Grandmal epilepsi atau bisa juga disebut psychomotor epilepsi, penderita mengalami kejang-kejang, mulut berbusa,
serta hilang kesadarannya.

Epilepsi subklinis adalah epilepsi yang tidak nampak secara klinis, artinya tidak ada kejang-kejang, kesadaran masih normal,
tetapi pada pemeriksaan EEG tampak gambaran khas epilepsi. Penderita hanya tampak tiba-tiba seperti melamun,
komunikasi verbal ataupun non verbal tiba-tiba terputus.

Pemicu epilepsi (triger factor) bisa berupa ketakutan, kekhawatiran, dengan sebab yang jelas ataupun yang tidak jelas, baik dari lingkungan rumah tangga, pekerjaan, atau dari dalam diri sendiri, misalnya adanya depressi.
Penyakit epilepsi tidak menular, hingga penderita jangan diisolasi atau dikucilkkan.Bahkan karena penyakitnya, penderita biasanya merasa rendah diri (minderwardegheid complex), maka sebaiknya lingkungannya mensupport untuk meringankan penderitaannya.
Penderita epilepsi sebaiknya tidak berada di ketinggian, berenang, atau dekat api; juga tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor roda dua atau lebih, karena selain membahayakan dirinya juga dapat membahayakan orang lain.

Pengobatan :

Epilepsi bukanlah sebuah penyakit turunan yang menular dan tidak bisa diobati, karena setiap penyakit pasti ada obatnya.Pengobatan epilepsi adalah pengobatan jangka panjang. Penderita akan diberikan obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang sesuai dengan jenis serangan. Penggunaan obat dalam waktu yang lama biasanya akan menyebabkan masalah dalam kepatuhan minum obat
(compliance) seta beberapa efek samping yang mungkin timbul seperti pertumbuhan gusi, mengantuk, hiperaktif, sakit kepala, dll.
Pengobatan epilepsi ditujukan untuk menjarangkan terjadinya serangan epilepsi, dan mengurangi gejalanya saja.Obat-obat yang biasa digunakan pada epilepsi adalah Carbamazepine, Carbatrol, Clobazam, Clonazepam, Depakene, Depakote, Depakote ER, Diastat, Dilantin, Felbatol, Frisium, Gabapentin, Gabitril, Keppra, Klonopin, Lamictal, Lyrica, Mysoline, Neurontin, Phenobarbital, Phenytek, Phenytoin, Sabril, Tegretol, Tegretol XR,
Topamax, Trileptal, Valproic Acid, Zarontin, Zonegran, Zonisamide.diphenylhydantoin (Dilantin).
Pengobatan dengan obat-obatan tersebut bukanlah pengobatan yang benar-benar menyembuhkan epilepsi.
Epilepsi bisa disembuhkan.
Epilepsi bukan penyakit jiwa, bukan penyakit yang diakibatkan "ilmu klenik", dan bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Pengobatan dengan medicamenteus tidak mengeliminir penyebabnya, karena penyebab epilepsi sendiri belum jelas. Pengobatan epilepsidimaksudkan untuk menjarangkan terjadinya serangan epilepsi.Itupun perlu kehati-hatian karena efek samping obat-obat epilepsi tsb.Maka sebagai alternative nya pengobatan dengan obat bahan alam yakni herbal (Herbs), tak ada ruginya sebagai bahan pertimbangan, Walaupun zat aktif yang terkandung didalam obat bahan alam pada umumnya belum diketahui secara pasti, dan demikian pula mekanisme berfungsinya fitofarmakanya,tetapi pengobatan yang berdasar alamiah empirik yang efektif dan tanpa side effect , dapat bermanfaat, bila kesembuhan penderita merupakan hal yang paling diutamakan.


Herbal anti epilepsi tidak hanya berfungsi menjarangkan serangan epilepsi, tapi juga memperbaiki jaringan saraf , menormalkan jaringan yang mengalami kelainan, dan pada akhirnya menyembuhkan penyakit epilepsinya.
Herbal yang digunakan untuk anti epilepsi, adalah:
Physallis peruviana L. ,
Artemisia vulgaris ,
Coleus amboinicus Lour ,
Zephyranthes candida ,
Canangium odoratum (Lamk.,Hook,Thoms) ,
Leucas lavandulaefolia Smith ,
Phylanthus urinaria Linn.,
Gynura aurantiaca DC.,
Gynura segetum (Lour) Merr.,
Centella asiatica,


Obat bahan alam tersebut digunakan dalam paket, agar terdapat efek potensiasi, dan mencegah munculnya efek samping, karena kadarnya menjadi lebih kecil.
Herbal-herbal tersebut digunakan dalam bentuk paket. Ini untuk sinergi khasiat dan efek potensiasi. Kuur pengobatan minimal 6 bulan hingga 1 tahun.
1 paket kapsul herbal untuk terapi Epilepsi Rp 400.000,- (8 macam kapsul @ 1 btl/100 kapsul)

Informasi Lebih lanjut hubungi :
CV.Prima Herbal Sentosa, Jakarta
up. dr.Nuriman
Tlp. (021) 5738744/Fax.0215723716/HP.0818121171