Sabtu, 20 Maret 2010

Terapi Batu empedu dengan Herbal

Terapi Batu Empedu dengan Herbal

Batu Empedu
DEFINISI
Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut
koledokolitiasis.

PENYEBAB
Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah :
- usia lanjut
- kegemukan (obesitas)
- diet tinggi lemak
- faktor keturunan.

Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium.
Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu
menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empedu.

Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan sebagian besar batu di dalam saluran empedu
berasal dari kandung empedu.

Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan
saluran atau setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.

Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi
pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati.
Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran.
Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.

GEJALA
Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan gejala, terutama bila batu menetap di
kandung empedu.
Kadang-kadang batu yang besar secara bertahap akan mengikis dinding kandung empedu dan masuk ke usus halus atau
usus besar, dan menyebabkan penyumbatan usus (ileus batu empedu).

Yang lebih sering terjadi adalah batu empedu keluar dari kandung empedu dan masuk ke dalam saluran empedu.
Dari saluran empedu, batu empedu bisa masuk ke usus halus atau tetap berada di dalam saluran empedu tanpa
menimbulkan gangguan aliran empedu maupun gejala.

Jika batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, maka penderita akan merasakan nyeri.
Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik.
Nyeri timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap. Nyeri bersifat tajam
dan hilang-timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam.
Lokasi nyeri berlainan, tetapi paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan dan bisa menjalar ke bahu
kanan.

Penderita seringkali merasakan mual dan muntah.
Jika terjadi infeksi bersamaan dengan penyumbatan saluran, maka akan timbul demam, menggigil dan sakit kuning
(jaundice).

Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan jarang terjadi infeksi.
Nyeri akibat penyumbatan saluran tidak dapat dibedakan dengan nyeri akibat penyumbatan kandung empedu.

Penyumbatan menetap pada duktus sistikus menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis akut).
Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis),
nyeri, jaundice dan mungkin juga infeksi.

Kadang nyeri yang hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu diangkat, nyeri ini mungkin disebabkan
oleh adanya batu empedu di dalam saluran empedu utama.

DIAGNOSA
Pemeriksaan terbaik untuk menemukan batu empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan kolesistografi.

Pada kolesistografi, foto rontgen akan menunjukkan jalur dari zat kontras radioopak yang telah ditelan,
diserap di usus, dibuang ke dalam empedu dan disimpan di dalam kandung empedu.
Jika kandung empedu tidak berfungsi, zat kontras tidak akan tampak di dalam kandung empedu.
Jika kandung empedu berfungsi, maka batas luar dari kandung empedu akan tampak pada foto rontgen.

Diagnosis batu di dalam saluran empedu ditegakkan berdasarkan adanya nyeri perut, jaundice,
menggigil dan demam.
Hasil pemeriksaan darah biasanya menunjukkan pola fungsi hati yang abnormal, yang menunjukkan
adanya penyumbatan saluran empedu.
Beberapa pemeriksaan lainnya yang bisa memberikan informasi tambahan untuk membuat diagnosis yang pasti adalah:
- USG
- CT scan
- berbagai teknik foto rontgen yang menggunakan zat kontras radioopak untuk menggambarkan saluran empedu.

PENGOBATAN

Jika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan.

Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak.

Jika batu kandung empedu menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun telah dilakukan perubahan pola makan,
maka dianjurkan untuk menjalani pembedahan untuk pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi).
Pengangkatan kandung empedu tidak menyebabkan kekurangan zat gizi dan setelah pembedahan tidak perlu
dilakukan pembatasan makanan.
Sekitar 1-5 orang dari setiap 1.000 orang yang menjalani kolesistektom meninggal.

Pengangkatan batu empedu dapat juga dilakukan dengan Kolesistektomi laparoskopik.
Kandung empedu diangkat melalui selang yang dimasukkan lewat sayatan kecil di dinding perut.

Teknik lainnya untuk menghilangkan batu kandung empedu adalah:
- pelarutan dengan metil-butil-eter
- pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi)
- pelarutan dengan terapi asam empedu menahun (asam kenodiol dan asam ursodeoksikolik).

Batu Saluran Empedu

Batu saluran empedu bisa menyebabkan masalah yang serius, karena itu harus dikeluarkan
baik melalui pembedahan perut maupun melalui suatu prosedur yang disebut
endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP).

Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus. Zat kontras radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter Oddi.
Pada sfingterotomi, otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat
saluran akan berpindah ke usus halus.

ERCP dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada 90% kasus.
Kurang dari 4 dari setiap 1.000 penderita yang meninggal dan 3-7% mengalami komplikasi,
sehingga prosedur ini lebih aman dibandingkan pembedahan perut.

Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah:
- perdarahan
- peradangan pankreas (pankreatitis)
- perforasi atau infeksi saluran empedu.
Pada 2-6% penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi.
Batu kandung empedu tidak dapat diangkat melalui prosedur ERCP.

ERCP saja biasanya efektif dilakukan pada penderita batu saluran empedu yang lebih tua,
yang kandung empedunya telah diangkat.

Pengobatan menggunakan Herbal

Untuk penderita yang mempunyai kendala dengan terapi tindakan pembedahan, baik karena faktor psikologik
( ketakutan pada tindakan chirurgik ), atau karena faktor kendala finansial, maka dapat dicoba dengan
terapi dengan menggunakan specimen bahan alam / herbal.
Walaupun zat aktif yang berperan untuk ini belum diketahu, begitu pula mekanismenya,namun efektifitas nya
bisa dibuktikan dengan pemeriksaan USG sebelum terapi dan sesudah kuur terapi Herbal pelarut batu empedu.

Batu Empedu bisa lenyap dengan herba; batu empedu akan larut dlm cairan empedu,
yang kemudian diekskresi ke lumen usus, dan akhirnya dibuang bersama tinja.
Efek samping yang biasa muncul pada terapi ini yakni diuresis dan sedikit penurunan berat badan. Karena
herbal biasanya mempunyai sifat diuretik , dan menurunkan kadar kholesterol darah.
Efek samping lainnya biasanya tidak ada.

Sediaan Herbal pelarut batu empedu bisa berupa kapsul serbuk atau kapsul ekstrak , dan dapat berupa sediaan
herbal tunggal ( tiap kapsul berisi 1 macam herbal ),sehingga pengobatan menggunakan beberapa macam
kapsul herbal tunggal. Dapat pula berupa campuran beberapa macam herbal dalam 1 kapsul.Ini biasanya pada
sediaan ekstrak.

Herbal yang biasa digunakan sebagai pelarut batu empedu , adalah :
Sonchus arvensis , Orthosiphon aristatus, Strobilantes crispus , Plantago mayor.
Untuk meningkatkan efektifitasnya , maka dapat ditambahkan herbal yang menurunkan kadar kholesterol , yakni
Cinnamomum burmani,Guazume omnifolia, dan daun Salam .
Untuk mengatasi infeksinya bila terjadi perlukaan oleh batu empedu , dapat ditambahkan Andrographys panniculata.
Untuk mengurangi rasa sakit dan mules dapat digunakan Meremia mammosa , dan Kaemferia galanga, Curcuma zedoaria.
Dapat juga ditambahkan teh , buah apel , dan buah nanas secukupnya.
Herbal-herbal tersebut mudah didapat, sudah biasa dikonsumsi untuk keperluan lainnya,
hingga telah ternyata sangat aman digunakan.
Belum ada laporan adanya kematian penggunaan herbal yang berfungsi merapuhkan dan melarutkan batu empedu.                
Karena Terapi Batu empedu biayanya murah / terjangkau, maka ini dapat dianjurkan untuk segmen masyaraakat
dengan finansial terbatas.

Untuk penderita dengan finansial berlebih , tentu saja lebih dianjurkan cara pembedahan , karena lebih cepat ,
efektif dan relatif aman.

Follow up / monitoring terapi batu empedu ataupun salurannya dengan menggunakan herbal atau simplisianya,
tetap perlu dilakukan pada dokternya.


PENCEGAHAN
Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi
yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.

Tambahan keterangan :
Nama herbal digunakan nama Latinnya, karena tiap daerah kadang mempunyai nama yang berbeda-beda.
Tersedia kapsul herbal untuk terapi Batu empedu sesuai yang dibutuhkan.

Informasi lebih lanjut,
kunjungi www.herbal-herbalkita.blogspot.com
Tersedia herbal kapsul serbuk 1 paket 4 macam @ 100 kapsul untuk kuur terapi 1 bulan ( 3x / hari 1 kapsul tiap macam selama 30 hari ). Harga Rp 250.000,-
hubungi :
CV.Prima Herbal Sentosa,Jakarta
up.Nuriman
Tlp.(021)5738744/Fax.0215723716/HP.0818121171

2 komentar:

  1. Bila dirasa obat mahal, gunakan herbal.Bila herbalpun terasa masih belum terjangkau, maka pertanda bahwa Anda memerlukan tambahan income.
    Kunjungi: http://bisnisuntukpemula.com//id=u_nuriman

    BalasHapus
  2. Batu empedu walau kecil bisa menyumbat saluran empedu, bisa juga mengiritasi secara kronis dinding kantung empedu, yang bisa timbulkan keganasan / kanker. Dan bila ini terjadi biasanya sangat cepat , tidak sampai 3 bulan, biasanya segera dipanggil pulang ( berpulang ). Sehingga kami menganjurkan segera obati dengan herbal, bila di diagnosa mempunyai batu empedu. Sebab tindakan chirurgik lebih sulit dan mahal. Sedangkan dengan herbal lebih praktis, murah dan efektif.

    BalasHapus